Jumat, 11 September 2015

AMF (Against Modern Football)


AMF (Against Modern Football) bukan sekadar ngetik di sosmed teriak "Fuck TV, turn off your TV and go to stadium, support your local club, one man one club" doang. Bagi para pejuang sejati AMF, mereka justru malah banyak yang gak rutin ke stadion, dan spreading their networking ke lebih dari 1 tim agar kampanye AMF bisa disebar dengan lebih luas.
Stand AMF adalah sebuah perlawanan melawan kerakusan kapitalisme yang merubah sepakbola menjadi bisnis dan kendaraan politik. Para supporters diubah menjadi customers dan consumers. Pemilik club sepakbola super raksasa sekarang mendapat kekuasaan & uang banyak dari milyaran orang fans sepakbola, hak siar TV, merchandise, sponsor, tickets, judi dll tanpa ada subsidi bagi kita para supporters (apalagi alokasi dana bagi kaum miskin, lupakan). Bahkan tragisnya, tanpa kita sadari, AMF sendiripun kini sudah diubah menjadi "brand/ merk" oleh kapitalisme. Jualan merchandise bertuliskan Against Modern Football sekarang laris manis, tanpa adanya penjelasan arti dari Against Modern Football itu sendiri. Dan buat kalian yang merasa bahwa berkelahi karena sepakbola itu keren: bahkan fanatisme dan pertikaian antar fans kini telah menjadi ladang emas bagi mereka.

Football bukanlah sepakbola lagi bagi para penguasa dunia si kulit bundar ini. Bagi konglomerat dan penguasa kelas dunia, football bukan hiburan, olahraga, apalagi budaya dan "agama". Football sudah bukan menjadi suasana tawa dan tangisan. Karena bagi mereka yang berkuasa, football dan kita para supporters adalah kendaraan politik dan ladang uang yang dapat membuat mereka semakin berkuasa dan kaya raya. Sumber By: #diskusi633

2 komentar: